Rabu, 30 Oktober 2013
Wahai Allah.. aku pasrahkan sepenuhnya semua yang akan terjadi pada takdir-Mu yang selalu indah. aku adalah hamba-Mu yang penuh keinginan dan pengharapan, tapi tak mampu tahu mana yang benar-benar menyelamatkan dan membahagiakan. Segala yang baik bagiku, mudahkanlah dan jadikan aku mensyukurinya. segala yang bukan untukku, jadikanlah aku mengambil pelajaran darinya. Kepada-Mu, aku bertawakal.
Minggu, 27 Oktober 2013
Kepada Ibu dan Ayah Juara :)
Bu, ini aku. Anakmu yang tengah mengusahakan segala cara yang ia bisa usahakan untuk melukis segaris senyum di wajah cantikmu.
Yah, ini aku. Anakmu yang sangat ingin membayar setiap tetes peluh yang bergulir didahimu demi memenuhi setiap permintaanku.
Bu, ini aku. Anakmu yang kadang terjaga di sepertiga malam saat musim ujian demi membuka lagi setiap lembar materi perkuliahan yang akan diujikan pagi harinya. Agar ketika akhir semester nilai diumumkan, ada sederet nilai A yang bisa aku pamerkan padamu dan ayah.
Ini aku. Anakmu yang juga dengan segala daya yang ia punya, sangat ingin membalas cintamu dengan cara apapun yang ia bisa.
Ini aku. Anakmu yang sangat sadar bahwa tanpa doa-doamu, takkan pernah ada ridho Tuhan untuk meluluskan harapan.
Yah, ini aku. Anakmu yang kini berada diperantauannya, yang mulai belajar mengerjakan segala sesuatunya tanpa bantuanmu seperti di rumah.
Ini aku. Anakmu yang berada dalam proses pencapaian impian demi mewujudkan harapan yang selalu terucap dari bibir kalian.
Ini aku. Anakmu yang sangat ingin menjadi alasan dari setiap senyum dan tangis harumu, juga ibu.
Yah, Bu, ini aku anakmu yang begitu ingin menjadi alasan terbaik untuk setiap kebahagiaan kalian.
Doakan aku yang tengah berjuang untuk itu. Karena tanpa doa dan ridho Ayah Ibu, apalah arti setiap usahaku
MISS Graduation
“Happy Ending”
Aku tidak pernah berpikir kalau akhirnya kisah kita harus seperti ini.
Aku hanya berpikir “happy ending”. Apakah ini yang dinamakan “happy ending” ?
Ini adalah hal pertama bagiku mendapatkan kesempatan masuk kedalam ruang
wisuda. Ruang dimana para lulusan resmi dilantik menjadi sarjana. Bermodalkan
bunga mawar putih yang akupun bingung untuk siapa bunga ini? aku memberanikan
diri melangkahkan kaki masuk kedalam dan duduk sebagai tamu undangan.
Saat itu, dengan penuh pertimbangan, aku memilih bunga ini akan
kuberikan padamu atau tidak! tapi iya. aku bingung…
Sempat berpikir untuk, lari saja, atau yasudahlah, yang penting aku
mellihat kamu di wisuda. Hati ini seperti diacak-acak ! Kembali aku melihat
bunga itu, penuh keyakinan, yak! kamu pantas menerima ini sebagai kenangan
terakhir dari ku.
Senang rasanya saat namamu dipanggil, aku langsung berdiri dan terharu,
melihatmu naik ke atas panggung dan diberi toga. Selamat yaa, sudah jadi sarjana :’)
Aku berharap bunga itu sebagai kenangan terakhir antara aku dan kamu,
kisah kita yang dulu pernah kita jalani berdua. Kisah yang penuh dengan
kecemburuan dan banyak tawa. Kisah yang dulunya aku harap akan berakhir dengan
indah di tempat yang semestinya. Aku masih ingat janjimu, kamu mau memulai denganku
setelah lulus. Aku masih ingat saat kita bertengkar, aku masih ingat saat kamu
memberiku permen pezz dan aku juga masih ingat dihari yang sama, bulan yang
sama minggu ke 2 dibulan Oktober, satu tahun lalu saat wisuda. Aku dan kamu
bertemu di perpustakaan, kamu memberiku bunga dan CD smash, kamu juga
memberikan bekas pada ingatan dan ruang dihatiku. Mungkin kamu tidak ingat, aku
memakluminya, karena dihatimu sekarang ada wanita lain yang mungkin lebih pas
untukmu dan itu bukan aku.
Apakah ini yang namanya “happy ending” ? aku mungkin salah, tapi ini
adalah happy ending pada kisahku kali ini.
Setelah kita putuskan segala macam kontak, sampai media sosial, setelah
aku selalu menghindar saat betemu kamu dimanapun itu, setelah aku dan kamu
sama-sama telah menemukan tambatan hati yang baru, setelah akhirnya aku dan
kamu berusaha mencoba menguatkan diri masing-masing untuk tidak komunikasi satu
sama lain, setelah air mata selalu tumpah saat mengingatmu, setelah sekian lama
tidak ada satuu kata maafpun terlontar dari diri masing – masing. Hari ini,
kamu mengucapkannya, hari ini kamu dan aku sudah mulai kembali baik. Hari ini
kamu dan aku, walaupun sudah tidak bersama, walaupun sudah tidak akan ada kata
panggilan manis dariku untukmu, darimu untukku, walaupun kisah kita seperti
ini, aku harap, kita akan selalu baik-baik saja.
Kita memulai ini dengan baik, seharusnya diakhiri dengan baik, kita
mengawali hal ini dengan indah, seharusnya akhir ini juga indah, kita
menjalaninya dengan penuh haru dan tawa dan mengakhirinya dengan penuh haru dan
tawa pula.
Kamu akan selalu jadi “Son of Snail ku, 13.9.19.19 ku, my MISS”
Semoga aku juga selalu ada dihatimu sebagai “Reman Imut mu, 3.4.1 mu dan
your CDA”
***
*surat titipan dari teman untuk seseorang
Langganan:
Postingan (Atom)